PPKM Dilonggarkan, Nilai Tukar Rupiah Kian Menguat

Nilai tukar rupiah terhada dolar AS pada Selasa (24/8) sore ini mengalami penguatan jika dibandingkan dengan Senin kemarin. Dilaporkan, nilai tukar rupiah ada di angka Rp 14.392 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Selasa (24/8) sore.

Posisi tersebut menguat 20 poin atau 0,14 persen dari Rp 14.412 persen pada Senin (23/8). Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp 14.391 per dolar AS atau menguat dari Rp 14.415 per dolar AS pada akhir pekan lalu.

Rupiah menguat dengan mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti baht Thailand 0,84 persen, won Korea Selatan 0,68 persen, peso Filipina 0,27 persen, ringgit Malaysia 0,22 persen, dolar Hong Kong 0,04 perse, yuan China 0,04 persen, dan rupee India 0,03 persen.

Sisanya melemah dari dolar AS, yaitu dolar Singapura minus 0,07 persen dan yen Jepang minus 0,8 persen. Sebaliknya, mayoritas mata uang utama negara maju justru berada di zona merah.

Euro Eropa minus 0,15 persen, poundsterling Inggris minus 0,1 persen, franc Swiss minus 0,08 persen. Sementara rubel Rusia stagnan. Sedangkan dolar Australia menguat 0,22 persen dan dolar Kanada 0,17 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai penguatan rupiah hari ini didukung oleh keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melonggarkan kebijakan PPKM dari level 4 ke level 3 di beberapa daerah, seperti Jabodetabek, Bandung Raya, hingga Surabaya Raya.

Menurutnya, hal ini memberi angin segar di pasar keuangan setelah dua bulan terakhir mendapat sentimen kurang baik dari pelaksanaan PPKM level 4 dengan pembatasan ketat. “Ini salah satu yang cukup positif sehingga menguatkan rupiah,” ujar Lukman.

Selain faktor PPKM , Lukman melihat mata uang Garuda juga mendapat celah dari penguatan sejumlah mata uang terhadap dolar AS. “Faktor lainnya, dolar AS memang agak melemah akhir-akhir ini,” pungkasnya. []

Sumber: CNN Indonesia

 

Leave a Comment