VINANSIA.COM — Berita Elon Musk ingin akuisisi Manchester United (MU) menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir ini. Kabarnya Elon Musk telah mengajukan penawaran senilai 4,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp83 triliun.
Selain Elon Musk, dua konglomerat lain pun kabarnya tertarik. Ada Jim Ratcliff, salah satu orang terkaya di Inggris. Ada juga Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang juga mengajukan tawaran senilai 4,5 miliar poundsterling.
Namun keluarga Glazer, pemilik mayoritas saham MU mematok harganya sebesar 6 miliar poundsterling.
Pertanyaannya apakah harga yang ditawarkan para konglomerat yang ingin akuisisi MU ini wajar? Atau malah harganya sebenarnya kemahalan? Yuk mari kita bahas.
Sumber Pendapatan MU
Pendapatan klub sepakbola sangat tergantung dengan jumlah fans dan followers. Makin banyak maka makin baik untuk pendapatan klub.
Berdasarkan data Kantar Media, MU memiliki fans dan Followers sebanyak 1,1 miliar yang terdiri dari 467 juta fans dan 635 juta followers. Ini artinya lebih dari seperdelapan penduduk dunia menjadi fans dan followers MU.
Entah valid atau tidak data tersebut. Sebab Kantar Media saat melakukan survei pada tahun 2019 memang dibiayai oleh MU untuk mengetahui data fans dan followersnya.
Tapi yang jelas, MU hingga saat ini memang menjadi salah satu klub sepakbola dengan jumlah fans dan followers terbanyak di dunia. Dengan jumlah fans yang besar, makin mudah bagi MU untuk mendatangkan pundi pundi uang.
Jika melihat laporan keuangan MU pada Juni tahun 2022, ada tiga segmen pendapatan MU: komersial, hak siar, dan matchday.
Dalam konteks industri sepakbola, pendapatan komersial di sini meliputi pendapatan dari sponsor, lisensi produk, penjualan jersey, retail, dan merchandise.
Sementara hak siar adalah pendapatan yang didapatkan dari tayangan pertandingan MU baik di liga inggris ataupun kompetisi eropa. Sedangkan matchday itu pendapatan yang didapat dari pertandingan di stadion.
Mengacu pada laporan keuangan MU, total pendapatan dari tiga segmen di atas sebesar 583,20 juta poundsterling atau sekitar Rp10,64 triliun.
Pendapatan komersial memberikan sumbangan terbesar bagi pendapatan Mu. Pada periode laporan kuangan tersebut, pendapatan komersial mencapai 257,82 juta poundsterling atau sekitar Rp4,27 triliun.
Kemudian baru disusul hak siar sebesar 214,84 juta poundsterling atau sekitar Rp3,9 triliun, dan pendapatan dari matchday senilai 110,53 juta poundsterling atau Rp2 triliun.

Dari data di atas terlihat, meski MU memiliki pendapatan yang besar, sayangnya pengeluarannya jauh lebih besar di banding pendapatannya. Pengeluaran MU tercatat sebesar 692,52 poundsterling atau sekitar Rp12,64 triliun.
Pengeluaran terbesar MU disebabkan tingginya pengeluaran untuk membayar gaji, tunjangan, dan bonus pegawai. Seperti kita tahu pemain sepakbola profesional menjadi salah satu profesi dengan bayaran termahal di banding profesi lain.
Karena lebih besar pasak di banding tiang. MU menderita kerugian senilai 115 juta poundsterling atau Rp2,1 triliun.
Valuasi MU
Di bursa New York Stock Exchange saham MU diperdagangkan diharga US$26,33 per saham dengan kapitalisasi pasar sebesar US$4,9 miliar atau sekitar Rp73 triliun.
MU memiliki aset sebesar 1,29 miliar poundsterling atau Rp23 triliun. Aset ini didominasi utang di banding ekuitas (modal). Jumlah utang MU sebesar 1,1 miliar poundsterling atau Rp21 triliun. Sedangkan ekuitasnya cuma 127 juta poundsterling atau Rp2,3 triliun.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp73 triliun dan modal Rp2,3 triliun berarti saham MU diperdagangkan dengan price to book value (PBV) sebesar 32 kali. PBV sebesar itu tentu tergolong sangat mahal. Apalagi MU mencatatkan kinerja yang negatif.
Jika di bursa saham Indonesia, PBV sebesar itu hanya dimiliki saham saham gorengan. Sebagai perbandingan, saham bluechip seperti PT Bank BCA Tbk dihargai dengan PBV 4,8 kali. Harga PBV ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan bluechip lain.
Namun metode ini tentu saja kurang begitu relevan mengingat yang menjadi nilai dari MU adalah kebanggaan. Dengan memiliki MU akan meningkatkan prestise bagi sang owner. Dan nilai prestise ini sulit untuk diukur dengan materi. []