Mengapa Anda perlu investasi saham? Biasanya pertanyaan semacam ini sering terlontar bagi kalian yang masih ragu untuk mulai investasi saham.
Pertanyaan ini tentu sangat wajar, mengingat untuk investasi saham itu menggunakan uang. Entah itu uang dari hasil kerja kalian atau itu hasil dari warisan. Tetap saja itu adalah uang. Dan siapa sih orangnya yang mau kehilangan uangnya? Iya kan?
Karena bagaimana pun yang namanya investasi itu kita berharap adanya keuntungan. Buat apa investasi kalau akhirnya rugi? Mending ditabung di bank aja uangnya yang jelas aman.
Eits…. Tunggu dulu…. Di sinilah yang ingin kami bahas dengan kalian. Benarkah uang kita aman jika ditaruh di bank?
Jika Uang Disimpan di Bank
Menyimpan uang di bank ternyata ada risikonya. Selain terkena biaya administrasi setiap bulan. Risiko paling besar adalah penurunan nilai mata uang atau yang biasa disebut dengan inflasi.
Sederhananya begini. Dulu kalian jajan bakso satu mangkuk palingan harganya Rp10.000. Sekarang harganya sudah Rp15.000. Artinya di sini uang kalian telah mengalami penurunan nilai.
Nah, makanya untuk menjaga nilai uang yang kalian simpan ini diperlukan lah investasi. Dengan harapan selain bisa menjaga nilai uang yang kalian simpan, syukur syukur malah bisa dapat cuan.
Mengapa Harus Investasi Saham
Kalian mungkin bakal bertanya lagi, kenapa harus investasi di saham? Kan banyak alternatif investasi lain seperti deposito, emas, dan tanah.
Memang benar investasi tidak hanya saham. Ada beragam jenis investasi yang dapat kalian pilih. Namun setiap jenis investasi tentu punya kekurangan dan kelebihannya masing masing.
BACA JUGA: Saham: Pengertian, Daftar Istilah, Jenis, dan Cara Berinvestasi
Investasi di Deposito Aman tapi…
Misalnya untuk investasi di deposito. Ini memang investasi yang paling aman. Sayangnya kebanyakan deposito menawarkan bunga yang tidak bisa melindungi inflasi.
Sehingga jenis investasi di deposito ini cocok hanya untuk keperluan jangka pendek kalian. Misalnya untuk keperluan yang jangka waktunya di bawah satu tahun.
Kenapa Tidak Investasi Emas?
Bagaimana dengan investasi emas? Investasi emas kebalikan dengan deposito. Emas memang dapat melindungi inflasi. Tapi perlu waktu yang lumayan lama. Paling tidak dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun, kemudian barulah investasi emas yang kalian lakukan itu bisa terlindung dari inflasi.
Kalau Investasi Tanah?
Kalau untuk investasi tanah bagaimana? Untuk investasi tanah memang harganya cenderung meningkat. Sayangnya tanah ini masuk kategori investasi yang tidak likuid. Maksudnya likuid di sini tidak mudah untuk dicairkan.
Jadi kalau kalian sedang butuh uang cepat, tidak bisa seperti investasi emas yang kalian tinggal pergi ke toko emas untuk menjual emas kalian dan langsung dapat uang.
Sehingga investasi tanah ini tidak cocok untuk dana darurat. Sebab sifatnya yang perlu waktu dalam pencairannya. Karena dalam proses jual beli tanah itu banyak proses yang harus dilalui seperti pengecekan sertifikat oleh notaris, kemudian perlu adanya akta jual beli.
Belum lagi ada sebagian pembeli yang ingin bayar lunas jika sertifikat tanah harus sudah balik nama atas nama pembeli. Dan ini memakan waktu yang tidak sebentar.
Lalu Bagaimana dengan Investasi Saham?
Catat ini baik-baik. Investasi saham punya dua keuntungan: capital gain dan dividen. Maksudnya bagaimana?
Capital gain sendiri adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga saham. Misalnya kalian beli saham ABC di harga Rp1.000, kemudian 5 tahun kemudian harga saham ABC menjadi Rp5.000. Nah kalian di sini mendapat keuntungan dari selisih harga tersebut.
Sedangkan untuk dividen itu, artinya kalian mendapatkan hasil dari keuntungan perusahaan yang kalian beli. Karena pada dasarnya yang namanya saham itu adalah bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Misalnya kalian beli saham ABC. Berarti kalian secara otomatis menjadi pemilik perusahaannya.
Dan jika saham ABC itu memperoleh keuntungan hasil usaha, kemudian perusahaan tersebut memutuskan untuk membagikan keuntungannya kepada pemegang saham maka kalian akan mendapat bagian sesuai dengan jumlah saham yang kalian punya. Inilah yang dinamakan pembagian dividen.
Investasi di saham juga memiliki risiko. Ada beberapa risiko investasi di saham seperti capital loss. Capital Loss di sini kebalikan dari capital gain yang tadi sudah kita bahas.
Jika capital gain itu mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, capital loss berarti mendapat kerugian dari penurunan harga saham.
Selain itu, dengan investasi saham, berarti kalian sebagai pemilik perusahaan punya risiko perusahaan tersebut gulung tikar.
Karena itu, jika kalian memang ingin investasi di saham. Kalian harus mengetahui jenis usaha saham perusahaan yang kalian beli. Dan kira kira potensi ke depannya seperti apa. Jangan sampai kalian beli saham tapi kalian tidak mengerti jenis usaha yang digelutinya.
Sudah banyak korban akibat motif membeli saham hanya karena tergiur dengan saham yang sedang ramai.
Sebagai investor saham kalian harus pastikan membeli saham yang kalian mengerti betul jenis usahanya. Dan bagaimana rekam jejak nya. []